![]() |
Caption : Bupati OKI H Muchendi Mahzareki memberikan imunisasi pada balita saat acara pelayanan KB serentak di 18 kecap yang ada di OKI. |
OKI, transkapuas.com – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar pelayanan Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) secara serentak di 18 kecamatan dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025.
Kepala DPPKB OKI, Zulpikar, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesertaan KB serta mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat. “Kami memberikan edukasi kepada remaja terkait kesehatan reproduksi sebagai bentuk pencegahan dari hulu,” kata Zulpikar, Senin (21/4/2025).
DPPKB juga menerjunkan Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) untuk mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu pascasalin, bayi, dan balita. Program ini sekaligus mengimbau masyarakat menghindari kehamilan 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak).
“Pelayanan KB MKJP ini merupakan langkah strategis untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten OKI,” ujarnya. Target kegiatan mencakup 314 akseptor implan dan 179 akseptor IUD.
Menurut Zulpikar, sasaran utama program ini adalah pasangan usia subur (PUS), baik peserta baru, ganti metode, ulangan, maupun pascapersalinan dari keluarga berisiko stunting. Ia juga menekankan pentingnya perluasan cakupan kesertaan KB modern untuk menekan angka unmet need di masyarakat.
Bupati OKI, H. Muchendi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan program tersebut. “Alhamdulillah, bersyukur rasanya bisa melaksanakan kegiatan hari ini,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan selamat Hari Kartini kepada seluruh ibu di Kabupaten OKI. “Semoga terus menjadi cahaya dan sumber kekuatan keluarga,” tambahnya.
Muchendi menegaskan bahwa perbaikan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari keluarga. “Saya meyakini bahwa untuk menuju proses menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, harus dimulai dari hulunya, yaitu keluarga,” tegasnya.
Ia juga mengajak kaum pria untuk lebih aktif dalam program KB. “Metode KB bukan hanya untuk perempuan, pria juga bisa turut serta,” ujarnya.
Bupati berharap program ini dapat menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat serta mencegah keluarga berisiko stunting. “Kita ingin masyarakat sehat secara jasmani dan rohani,” pungkasnya.
(Mas Tris)