![]() |
Caption ; Kepala desa Pedamaran satu kecamatan Pedamaran M Tirta Rahmawan ( pakai baju putih,red) bersama warga usai perbaikan dan perekaman KTP |
OKI, transkapuas.com — Di tengah panasnya matahari siang, suasana di Kantor Desa Pedamaran Satu justru tampak ramai dan penuh harapan. Kamis (11/4/2025), puluhan warga desa berdatangan, bukan untuk menghadiri hajatan atau rapat desa, melainkan untuk mendapatkan hak dasar mereka: identitas kependudukan.
Program Jemput Pelayanan di Desa (JELADES) yang digagas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) OKI menjadi oase bagi warga. Tak perlu lagi menempuh perjalanan puluhan kilometer ke Kayuagung, cukup datang ke balai desa, mereka sudah bisa memperbaiki KTP rusak atau melakukan perekaman KTP elektronik.
Rini (45), warga Dusun II, datang pagi-pagi membawa KTP lamanya yang sudah mulai buram. Senyumnya mengembang saat petugas dengan sigap membantunya. “Kalau begini terus, kami rakyat kecil sangat terbantu. Biasanya ongkos ke Kayuagung saja bisa habis untuk makan seminggu,” katanya lirih.
Di pojok lain, Yudi Kurniawan (36), dengan sedikit gugup duduk di kursi perekaman. Ini kali pertamanya membuat KTP. “Prosesnya cepat dan tidak ribet. Saya kira bakal lama dan harus bolak-balik, ternyata selesai hari ini,” ucapnya lega.
Kepala Desa Pedamaran Satu, Tirta Rahmawan, menyambut baik program ini. Baginya, kehadiran pemerintah langsung ke desa adalah bentuk pelayanan sejati. “Tidak semua warga kita punya akses mudah. JELADES menjembatani itu,” ungkapnya.
Dalam sehari, tercatat 30 warga memperbaiki KTP rusak dan 15 melakukan perekaman baru. Angka itu bukan sekadar data, tapi cerminan kebutuhan dasar yang terjawab.
Bupati OKI, Muchendi Mahzareki, melalui program 100 hari kerjanya, menekankan pentingnya akses layanan langsung ke masyarakat. JELADES adalah salah satu wujud nyatanya. Dan di Pedamaran Satu, semangat pelayanan itu terasa begitu dekat — sehangat senyum warga yang akhirnya memiliki identitas sah sebagai warga negara.
(Mas Tris)