![]() |
Foto : Florianus Abong, Pastor Paroki Santo Martinus Kelam |
Sintang, transkapuas.com - Dalam sebuah video yang beredar di media sosial,dua remaja terlihat melempar patung Yesus di area wisata rohani Bukit Kelam. Nampak dalam video insiden tersebut terjadi pada siang hari dengan durasi satu menit empat detik menjadi sorotan publik. Banyak netizen mengecam tindakan ini sebagai bentuk ketidakpekaan dan kurangnya penghormatan terhadap nilai-nilai agama.
Saat dihubungi melalui WhatsApp pada Minggu,16 Maret 2025 pukul 21.00 WIB Pastor Florianus Abong, pimpinan Paroki Santo Martinus Kelam, Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Propinsi Kalimantan Barat memberikan tanggapan terkait video yang beredar di media sosial mengenai insiden pelemparan patung Yesus oleh dua remaja. Dalam pernyataannya, Pastor Florianus Abong mengajak umat untuk tidak mudah terprovokasi oleh kejadian tersebut, yang telah menimbulkan reaksi beragam di masyarakat.
"Kita semua tentu prihatin atas tindakan yang tidak menghormati simbol keagamaan kita. Namun,saya mendorong seluruh umat paroki untuk tetap tenang dan saya menghimbau kepada umat di paroki kami khususnya, untuk tidak mudah terprovokasi atas kejadian ini," tulis Pastor Florianus Abong dalam sebuah pesan di WhatsApp.
Pastor Paroki Santo Martinus Kelam Florianus Abong juga menyatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan aparat keamanan setempat.
"Minta maaf,kami tadi telah ada komunikasi dengan pihak keamanan dan memberikan himbauan," tambahnya.
Mengenai dua remaja yang terlibat dalam insiden tersebut,Pastor Florianus Abong mengungkapkan bahwa pentingnya memahami dampak dari tindakan tersebut,terutama yang menyangkut simbol-simbol keagamaan dan mereka harus menyadari bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensinya, Pastor Florianus Abong juga berharap mereka dapat belajar dari peristiwa ini dan memahami betapa pentingnya menghormati kepercayaan dan nilai-nilai orang lain.
"Nanti, kalau ternyata dua remaja itu memang main-main dan punya niat tidak baik, pasti mereka juga akan menanggung resikonya," tutup Pastor pada pesan WhatsApp.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan menghormati kepercayaan serta nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat luas. Umat diharapkan tetap bersatu dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat menimbulkan ketegangan di antara komunitas.
Penulis : Robenson
Kabiro : K. Robenson