![]() |
Foto : DPP Paroki Santo Martinus Kelam mendatangi Mapolsek Kelam Permai untuk menindaklanjuti insiden pelemparan patung Yesus di Wisata Rohani Bukit Kelam |
Sintang, transkapuas.com - Dewan Pengurus Paroki (DPP) Santo Martinus Kelam dan Tokoh masyarakat Kelam Permai mendatangi Mapolsek Kelam Permai yang beralamat di Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat untuk menindaklanjuti insiden pelemparan patung Yesus yang terjadi beberapa waktu yang lalu di lokasi Wisata Rohani Bukit Kelam, Senin (17/3/2025).
Insiden pelemparan patung Yesus tersebut melibatkan dua orang remaja yang melakukan tindakan tersebut saat mengunjungi tempat ibadah dan wisata.
Dalam pertemuan ini, pihak DPP Paroki Santo Martinus Kelam yang diwakili oleh Basilius menekankan pentingnya pelaku untuk meminta maaf dengan tulus dan serius. Basil menyerukan agar permohonan maaf tersebut disampaikan dihadapkan DPP Paroki Martinus, Tokoh masyarakat, dan aparat kepolisian setempat, guna menunjukkan kesungguhan dalam memahami dampak dari tindakan yang telah dilakukan.
"Kami sebagai DPP Paroki Martinus Kelam, dan tokoh masyarakat sekaligus mewakili umat Katolik pada umumnya dan terkhusus nya di wilayah Kecamatan Kelam Permai ini menilai bahwa permintaan maaf yang disampaikan oleh pelaku melalui media sosial pasca insiden tersebut terkesan tidak serius dan hanya sebagai lelucon semata, " Jelasnya.
Basil juga memberikan suara tegas dalam pernyataannya tersebut, dan meminta kepada pihak kepolisian polsek Kelam Permai, Polres Sintang untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
"Kami menegaskan bahwa meskipun dalam konteks komunitas dan keagamaan, prinsip saling mengasihi harus diutamakan, namun hukum adat dan norma yang berlaku di Kecamatan Kelam Permai tetap harus di hormati dan ditegakkan, " tegasnya.
DPP Paroki Santo Martinus Kelam menyatakan komitmennya untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang erat dengan pihak Keuskupan Sintang terkait insiden yang sangat disayangkan, yaitu pelemparan patung Yesus di Wisata Rohani Bukit Kelam.
"Kami menyadari bahwa peristiwa ini tidak hanya mencederai simbol-simbol keagamaan, tetapi juga mengguncang rasa aman dan ketenangan yang seharusnya kita nikmati dalam tempat yang suci. Oleh karena itu, langkah-langkah proaktif akan diambil untuk menangani situasi ini dengan bijaksana", jelas Ketua DPP Paroki Santo Martinus Kelam.
DPP Paroki Santo Martinus Kelam berkomitmen untuk bekerjasama dengan pihak berwenang dan komunitas lainnya, selain itu pihaknya juga akan berusaha untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap simbol-simbol keagamaan di kalangan masyarakat. Dengan demikian,kami berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih memperkuat ikatan kasih dan toleransi di antara sesama.
Kapolsek Kelam Permai yang di wakili oleh anggota Polsek Kelam Permai Briptu Theo memberikan pernyataan mengenai penanganan kasus yang melibatkan dua remaja terduga pelaku pelemparan patung Yesus di Wisata Rohani Bukit Kelam telah diamankan ke Polres Sintang.
"Tadi malam, kami mendapatkan informasi bahwa dua remaja yang diduga terlibat tersebut sudah di bawa ke Polres Sintang, " Jelasnya
"Kami ingin mengatakan bahwa penyataan kami bukanlah bentuk penolakan kepada Bapak-bapak yang saat ini datang ke polsek Kelam Permai, melainkan klarifikasi bahwa kedua orang remaja tersebut sudah ditangani pihak Polres, " tambah Theo.
Lebih lanjut, pihak Polsek mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih kepada masyarakat, terutama kepada mereka yang sudah datang ke Mapolsek Kelam Permai.
"Kami sangat menghargai peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah ini, " imbuhnya.
Pihak Polsek juga mengajak Media dan wartawan untuk berperan dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada publik.
"Kami berharap pers dapat membantu dalam hal-hal seperti ini, karena kepolisian tidak dapat bekerja secara optimal tanpa dukungan masyarakat. Kecamatan Kelam Permai adalah wilayah yang cukup luas, dan kami bekerja berdasarkan laporan yang kami terima,banyak informasi dari media sosial yang langsung viral, sehingga terkadang kami kesulitan dalam memenuhi aspek administrasi yang diperlukan, "lanjutnya.
Diakhir penyampaian nya, pihak Polsek menegaskan komitmennya untuk terus belajar dan beradaptasi dalam menangani setiap permasalahan yang muncul.
" Kami berupaya untuk memastikan agar kejadian serupa tidak menimbulkan dampak yang lebih luas, kami yakin Kelam Permai tetap aman dan kondusif, " tutupnya.
Ditempat terpisah orang tua dari dugaan pelaku (perempuan) pelemparan patung Yesus tersebut, saat dihubungi oleh awak media hingga kini belum memberikan tanggapan terkait kasus yang menimpa anaknya.
Sebuah insiden ini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak, yang dianggap tidak menghormati simbol-simbol keagamaan.
Kabiro : K. Robenson