![]() |
Caption : bupati OKI H Muchendi Mahzareki beserta rombongan meninjau jembatan desa Kandis kecamatan pampangan yang Nyaris ambruk. |
OKI, transkapuas.com — Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H Muchendi Mahzareki beserta dinas PU PR dan rombongan meninjau langsung kondisi jembatan nyaris ambruk di Desa Kandis, Kecamatan Pampangan, Rabu (19/3). Jembatan yang merupakan akses utama warga tersebut mengalami kerusakan parah dan nyaris putus.
Dalam kunjungan itu, Bupati OKI, bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) OKI dan camat pampangan dan aparat desa menyaksikan perbaikan darurat yang dilakukan warga menggunakan batang kayu. Ia berjanji akan segera mengupayakan perbaikan permanen.
Namun, langkah pemerintah daerah ini menuai kritik dari warga pampangan dan aktivis. Ketua Prisma Sumsel, Salim Kosim, menilai respon Pemkab OKI sangat terlambat.
“Bupati baru turun setelah jembatan nyaris putus. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan. Seharusnya kerusakan seperti ini bisa dicegah sebelum membahayakan masyarakat,” kata Salim, Kamis ( 20/03) pada transkapuas com.
Warga Desa Ulak Depati, Sapri Ujang, juga mengeluhkan hal serupa. Ia menilai pemerintah lambat bertindak meski warga telah lama melaporkan kerusakan.
“Jembatan ini sudah lama rusak. Kami setiap hari lewat sini. Kalau tunggu putus dulu baru diperbaiki, masyarakat jadi korban,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak Dinas PU PR OKI melalui Kadis dan Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Rifki Imanudin Kunto, menyebutkan bahwa anggaran perbaikan belum tersedia. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan publik.
Salim Kosim mengingatkan agar janji perbaikan permanen tak sekadar retorika. Ia menyoroti kondisi keuangan daerah yang disebut-sebut defisit tak seharusnya menjadi alasan.
“Jangan sampai janji ini hanya omong kosong , Pemerintah harus segera cari solusi,” tegasnya.
Politisi Partai NasDem, H. Boby, juga mengecam Dinas PU PR. Ia menilai dinas tersebut abai meski sudah mendapat laporan dari warga.
“Sudah lama dilaporkan, tapi tidak ada aksi. Baru setelah Bupati turun, baru bergerak. Ini bukti lemahnya respon dinas terkait,” ujar Boby.
Masyarakat Desa Kandis hingga masyarakat kecamatan Tulung selapan, berharap perbaikan jembatan segera direalisasikan mengingat fungsinya vital bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan mobilitas warga.( Mas Tris,)