OKI , transkapuas.com. – Pernyataan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Muchendi Mahzareki yang menyebut harga bahan pokok (bapok) masih stabil jelang Hari Raya Idul Fitri, pada rilis Kominfo ,menuai sorotan tajam. Pasalnya, kondisi di lapangan menunjukkan lonjakan harga yang cukup memberatkan masyarakat.
Pantauan di Pasar Kayuagung, harga beras premium saat ini naik hingga Rp2.000 per kilogram dibanding bulan lalu. Begitu pula dengan harga minyak goreng yang menembus Rp18.000 per liter, telur ayam tembus Rp33.000 per kilogram, serta cabai rawit yang melambung di atas Rp90.000 per kilogram.
"Kalau kata Pak Bupati harga wajar, tapi kenyataannya kami pedagang tertekan. Modal naik, pembeli banyak mengeluh, omzet malah turun," ujar Lina, pedagang beras di Pasar Kayuagung, Rabu (19/3/2025).
Senada dengan Lina, pedagang minyak goreng, Toyo(50), mengaku kesulitan mendapatkan stok dari distributor dengan harga normal. "Harga dari agen sudah tinggi, otomatis kami ikut jual mahal. Mana bisa harga stabil seperti kata pemerintah?" keluhnya.
Tidak hanya harga, program operasi pasar murah yang dijanjikan Pemkab OKI dinilai belum efektif dirasakan masyarakat. "Katanya ada operasi pasar, tapi di sini nggak ada. Kami belum lihat ada penurunan harga meski katanya sudah sidak," kata Fitri, warga Kayuagung.
Di sisi lain, distribusi gas elpiji 3 kg juga dikeluhkan pedagang kecil. Beberapa di antaranya harus membeli gas di atas harga eceran tertinggi (HET) karena keterbatasan pasokan di agen resmi.
Pengamat ekonomi lokal, Madelan , menilai pemerintah harus lebih proaktif. "Pernyataan harga stabil tidak cukup. Masyarakat butuh langkah konkret, bukan sekadar sidak seremonial," tandasnya.( Mas Tris)
