Notification

×

DPRD OKI

DPRD OKI

Him

Him

IWO

IWO

Tokoh Agama dan Pengurus Gereja di Jagoi Babang Diskusi Vegah perdagangan Manusia dan Bahaya Narkoba

Kamis, 20 Februari 2025 | 20.21.00 WIB Last Updated 2025-02-20T13:21:57Z


Bengkayang, transkapuas.com - Steakholder dan Para tokoh Agama beserta pengurus gereja di wilayah perbatasan RI-Malaysia Jagoi Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mengadakan forum group Discussion (FGD) bertempat di Aula Gereja PIBI Bukit Henderson Jagoi Babang 20 februari 2025 Kamis.


Pertemuan ini membahas penting nya penanganan masif tentang pencegahan peredaran barang terlarang bahaya narkoba dan TPPO di wilayah perbatasan RI-Malaysia yang di anggap Rawan.


Tokoh agama di anggap adalah orang-orang yang mempunyai peranan penting serta memiliki kedekatan dengan masyarakat, sehingga lebih mudah dalam memberikan informasi akan bahaya penyalahgunaan Narkoba.


Steakholder yang terlibat hadir aktif dalam diskusi bersama para tokoh agama Kapolsek Jagoi Babang, AKP. Asep Maulana, S.H

Koramil Jagoi Babang, Serda Juniardi,Bc jagoi babang. Ali Tachid,Imigrasi ,Jagoi Babang Wely,Horeb Puam para pendeta, Tokah adat,Kepala PLBN Jagoi Babang,Kepala Sekolah SMK N 1 jagoi.


Agenda pertemuan ini di apresiasi Kapolsek Jagoi Babang,AKP.Asep Maulana, Menurut nya pertemuan bersama para tokoh agama ini penting terutama dalam melakukan pengawasan dan pencegahan bahaya narkoba termasuk tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.


“ Perlu saya sampaikan dan perlu kita ketahui bersama khususnya untuk di Kecamatan Jagoi babang anak muda sudah semakin banyak terjerumus dalam bahaya narkoba sehingga, perlunya ada kerjasama masyarakat untuk memberantas Narkoba di lingkungan sekitar kita,” Ungkap ,AKP.Asep Maulana Kapolsek Jagoi Babang.


Hal senada juga disampaikan Bea Cukai Jagoi Babang Ali Tachid, ia mengatakan( Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor ) sudah sangat meresahkan di daerah perbatasan.


“ peredaran dan pengguna Narkoba ini terjadi sudah pasti Dimana ada permintaan pasti ada penyuplai barang dalam jumlah signifikan , sehingga dalam pencegahannya perlu menjadi tanggung jawab bagi kita semua dan kita harus Bekerja sama dalam menghadapinya.Yang membawa benda terlarang tersebut juga merupakan masyarakat/saudara kita sehingga sulit.Jika masyarakat sudah berhenti atau menjadi positif maka penyuplay juga pasti akan berhenti. Alangkah baiknya jika ada informasi atau apapun yang dapat membantu, pasti akan kami hargai dan besar sekali manfaatnya,” Kata KAli Tachid


Ketua PLBN Jagoi Babang Misdo ikut mengapresiasi pertemuan yang di inisiasi langsung para tokoh agama Pendeta setempat. Dalam kesempatan itu PLBN Jagoi Babang menyampaikan fungsi kerja mereka.


“ Terimakasih bapak pendeta Mikael yang sudah menggagas acara pertemuan ini.

Perlu saya sampaikan Fungsi dari plbn adalah sebagai menertibkan arus balik keluar masuknya masyarakat dan barang dari dan menuju Negara Indonesia-Malaysia. Pada saat ini Kami mendengar dimana plbn menyulitkan masyarakat untuk keluar masuk Negara sebelah karena Setelah adanya plbn aktivitas menjadi terbatas karena sebelumnya tidak ada aturan, Perlu kami sampaikan ketika plbn ini ada, tentu akan ada beberapa hal yg berubah dan Dengan adanya plbn ini kami mendorong agar daerah ini dapat berkembang. Kami dari plbn juga memberikan ruang jika terdapat hal yang mendesak, contoh jika ada orang sakit kami siap memfasilitasi,” paparnya.


PLBN Jagoi menjelaskan Pengunjung plbn tidak hanya dari daerah sekitar Bengkayang,tetapi ada juga dari luar bengkayang seperti Bogor dan Kalteng.


“ Sebetulnya ini menjadi kebanggan bagi kita dan Daerah kita dapat di kunjungi masyarakat luas.karena itu Mari kita menjaga dan mendukung program di plbn. Tujuan adanya plbn adalah untuk menata dan adanya aturan di daerah berkembang. Jika mau maju maka kita harus siap menerima perubahan yang ada. Pihak plbn (CIT) juga telah melakukan screaning untuk menanggulangi narkotika terhadap setiap masyarakat yang datang,” Tegas,” Kepala PLBN Jagoi Babang.


Selanjutnya,pihak Imigrasi setempat Wely menjabarkan 

Gambaran umum tentang pencegahan tppo terutama tentang pengecekan dokumen.


“ Mengenai tppo tindakan yang kami lakukan langkah preventif, mulai dari penolakan pembuatan paspor yang tidak sesuai untuk mencegah terjadinya perdagangan orang. Kalau mengenai narkotika mungkin pihak dari kepolisian karena kami fokusnya terhadap dokumen. Petugas kami sebisa mungkin menghindari konfrontasi dengan masyarakat ,”Tambahnya.


Selain itu,kepala sekolah SMK Negeri 1Jagoi menyarankan semua pihak berkolaborasi dalam pencegahan Tindak Pidana Perdagangan orang (TPPO). menurut nya dalam kasus tersebut yang paling rawan menjadi korban sekarang anak remaja.



“Remaja rawan menjadi korban TPPO semua pihak perlu lebih ketat mencegah hal tersebut. Banyak alumni yang telah masuk dalam keadaan tersebut, bahkan ada beberapa alumni yang menjadi Operator slot. Kemudian untuk masalah narkoba untuk daerah kita memang sangat rawan. Setelah kita telusuri, yang menjadi permasalahannya adalah budaya karena merasa lebih nyaman untuk bekerja diluar daripada didalam,faktor jaringan/kenalan dan peluang kerja. Semoga ada komitmen bersama dalam menghadapi hal ini,” Saran Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Jagoi Babang,Agus.


Catatan penting dalam pertemuan atau FGD Steakholder bersama para tokoh agama di Kecamatan Jagoi Babang Dalam Rangka Menyampaikan Pesan-Pesan, Keagamaan, Keamanan, dan Kewaspadaan Terhadap Ancaman dan Bahaya Peredaran Narkotika dan TPPO Wilayah Perbatasan Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang dan di harapkan kegiatan serupa dapat berlanjut dan laksanakan secara bertahap yang dapat melibatkan masyarakat serta anak anak muda di jagoi babang. (Robin)

×
Berita Terbaru Update