![]() |
Foto : Ketua Komisi V DPR-RI Lasarus,S.Sos.,M.Si., Kades Ensaid Panjang Fransiskus Heri,S.Pd., dan anggota fraksi PDIP berserta warga masyarakat lainnya |
Sintang (Kalbar), transkapuas.com - Kepala Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Propinsi Kalimantan Barat Fransiskus Heri,S.Pd, terima kunjungan dari Ketua Komisi V DPR-RI didampingi empat anggota fraksi PDI-P Sintang di rumah Betang Ensaid Panjang pada Sabtu, (22/02/2025).
Fransiskus Heri,S.Pd, saat dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp pada hari Minggu,23 Februari 2025, pukul 14.10 WIB menjelaskan bahwa kedatangan Ketua Komisi V DPR-RI Lasarus,S.Sos., M.Si, yang juga sebagai Ketua DPD PDIP Kalimantan Barat adalah dalam rangka peninjauan pembangunan rumah betang Ensaid Panjang serta perencanaan peresmian.
"Kunjungan Pak Lasarus yaitu dalam rangka peninjauan pembangunan rumah Betang Ensaid Panjang dan rencana peresmiannya," tulis Kades Ensaid Panjang.
Fransiskus Heri,S.Pd, juga berharap apa yang masih ada kekurangan di rumah betang Ensaid Panjang ada solusi dan Ia juga menjelaskan bahwa pembangunan rumah betang Ensaid Panjang masih dalam tahap pemeliharaan dan juga masih tanggung jawab dari kontraktor.
"Harapannya ada solusi lah yang masih kurang di Betang, tapi ini masih dalam tahap pemeliharaan dari kontraktor, kalau ada yang kurang masih tanggung jawab mereka pelaksana," lanjutnya.
Dirinya juga mengungkapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Komisi V DPR-RI dari Dapil Kalbar 2 yang sudah berkunjung dan membangun rumah Betang Ensaid Panjang di Desa yang ia pimpin.
"Atas nama masyarakat Desa Ensaid Panjang mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Lasarus Ketua Komisi V DPR RI yang sudah membangun rumah Betang Ensaid Panjang," tutup Fransiskus Heri,S.Pd, yang juga sebagai Kepala Desa Ensaid Panjang.
Dalam video yang berdurasi kurang lebih satu menit tersebut,Ketua Komisi V DPR-RI Lasarus,,S.Sos., M. Si menjelaskan bahwa kunjungan dirinya ke Desa Ensaid Panjang dalam rangka peninjauan pembangunan rumah Betang Ensaid Panjang yang berada di Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang yang menggunakan APBN.
"Ya, sekarang saya lagi meninjau pembangunan rumah Betang di Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang,ini dibangun pakai APBN sebesar Rp.19,3 miliar. Sekarang posisi sudah selesai dan sudah di serah terima kan ke Pemerintah daerah Kabupaten Sintang," jelasnya.
"Hanya masih ada beberapa kekurangan, nanti akan kita perbaiki. Ada masalah di air yang belum bisa ke rumah-rumah,atap masih ada yang bocor dan kemudian ada sambungan-sambungan paralon untuk pembuangan air dari atap ada beberapa yang bocor juga akan kita perbaiki semua dan tadi juga kita mengarahkan ke masyarakat untuk menjaga kebersihan. Mudah-mudahan ini akan dikunjungi kembali oleh Ibu Puan dalam waktu yang tidak terlalu lama,dan kalau beliau berkenan sekalian meresmikan rumah Betang ini, terimakasih ya ibu-ibu," tutup Lasarus dalam video.
Rumah Betang Ensaid Panjang yang berada di Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, menjalani rehabilitasi untuk menjaga kelestarian satu diantara rumah tradisional Suku Dayak. Proyek ini mencakup perbaikan struktur, pembangunan toilet, penyediaan tempat sampah, penyediaan tempat air,dan penataan kawasan sekitarnya.
Proyek untuk pembangunan rumah Betang Ensaid Panjang ini menelan anggaran lebih kurang dari Rp. 19 miliar yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2024.
Rumah Betang Ensaid Panjang merupakan simbol budaya masyarakat Dayak yang masih mempertahankan kearifan lokal. Selain sebagai tempat tinggal, rumah Betang Ensaid Panjang juga berfungsi sebagai pusat aktivitas sosial dan budaya, dengan adanya rehabilitasi ini diharapkan keberlangsungan fungsi rumah Betang dapat tetap terjaga.
Turut hadir mendampingi Ketua Komisi V DPR-RI Lasarus,S.Sos., M.Si, diantaranya Kepala Desa Ensaid Panjang Fransiskus Heri,S.Pd., Fraksi dari PDI-P Sintang sekaligus anggota DPRD Kabupaten Sintang yaitu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Yohanes Rumpak,S.Pd.,M.M. berserta anggota DPRD Kabupaten Sintang seperti Sebastian Jaba, Wardianus, Honoratus Guntur, dan juga warga masyarakat Desa