Notification

×

DPRD OKI

DPRD OKI

Him

Him

IWO

IWO

Brutal! Pedagang Krupuk di Kendari Diduga Dikeroyok Oknum Satpol PP, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku

Minggu, 09 Februari 2025 | 13.54.00 WIB Last Updated 2025-02-09T06:54:48Z
Caption : ilustrasi pol PP dan pedagang kerupuk.


Kendari, transkapuas.com – Tindakan represif oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kendari Sulawesi Tenggara kembali menuai kecaman. Seorang pedagang krupuk bernama Dodi Hansyah (35),asal desa Pedamaran V , kecamatan Pedamaran, kabupaten OKI, Sumatera Selatan,menjadi korban dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh delapan anggota Satpol PP saat operasi penertiban di kawasan lampu merah depan Kantor Wali Kota Kendari, Rabu (5/2).


Dodi mengaku tidak melawan saat diminta pergi oleh petugas. Namun, salah satu anggota Satpol PP justru bersikap arogan dengan menantangnya secara verbal. 


Situasi semakin memanas ketika anggota tersebut memegang kepala Dodi dengan kasar dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.


"Saya tidak melawan, saya hanya bilang saya sedang berjualan, tapi tiba-tiba mereka mulai mengejar dan mengeroyok saya," kata Dodi melalui sambungan telepon.


Dodi berusaha melarikan diri ke arah jalan utama, tetapi para anggota Satpol PP mengejarnya. Mereka diduga melakukan kekerasan secara membabi buta, menyebabkan Dodi mengalami luka lebam, cedera di leher akibat dicekik, serta trauma berat.


Keluarga Korban Murka: Polisi Harus Bertindak!


Kedua orang tua Dodi yang berada di Palembang menegaskan tidak terima dengan perlakuan kejam yang dialami anak mereka. Mereka menuntut Polres Kendari segera menangkap seluruh pelaku dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.


"Kami meminta aparat kepolisian bertindak tegas. Jangan sampai ada impunitas bagi pelaku kekerasan seperti ini," ujar salah satu anggota keluarga korban.


Satpol PP Bungkam, Polisi Diminta Usut Tuntas upaya konfirmasi kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kota Kendari, Muhammad Ewa, belum membuahkan hasil. Nomor teleponnya tidak aktif, dan hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihaknya.


Insiden ini kembali menjadi sorotan publik terkait gaya represif Satpol PP dalam menjalankan tugasnya. Masyarakat menuntut aparat pemerintah lebih humanis dalam menertibkan pedagang kecil, bukan justru melakukan kekerasan.( Mas Tris)

×
Berita Terbaru Update