Caption :layar Instagran@ogankomerin Ilir info. |
Ogan Komering Ilir (OKI), transkapuas.com – Sejumlah guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan keterlambatan pembayaran tunjangan dan gaji 13 dan 14 yang seharusnya sudah cair sejak Januari 2025.
Hingga awal Februari, dana tersebut belum juga diterima, sementara di kabupaten tetangga seperti Ogan Ilir, tunjangan guru sudah dibayarkan tepat waktu.fakta ungkapan tersebut terlihat dari akun sosial media Instagram Ogan Komering Ilir info.
Seorang guru SD negeri di OKI, yang enggan disebutkan namanya, berinisial Oob mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat keterlambatan ini. “Kami sangat bergantung pada tunjangan ini. Biasanya, uang tersebut kami gunakan untuk biaya sekolah anak, transportasi, hingga kebutuhan pokok. Dengan kondisi seperti ini, kami terpaksa mencari pinjaman atau berutang di warung,” ujar Oob, Sabtu (1/2/2025).
Keluhan serupa juga disampaikan oleh guru lainnya, berinisial barob yang telah mengajar lebih dari 15 tahun. Ia mengatakan bahwa keterlambatan tunjangan bukan kali pertama terjadi, tetapi kali ini lebih parah karena tanpa ada kepastian kapan akan dicairkan.
"Biasanya, jika terlambat hanya beberapa hari, masih bisa kami maklumi. Tapi sekarang sudah lebih dari sebulan, dan belum ada kejelasan sama sekali dari Pemkab,” ujarnya barob dengan nada minor
Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa Pemkab OKI mengalami krisis keuangan. Sejumlah pihak bahkan menyoroti dugaan defisit anggaran yang mencapai Rp560 miliar, sehingga berdampak pada hak-hak ASN, termasuk para guru.Dan tindakan tersebut termasuk Zholim.
Namun, Kepala Dinas Pendidikan OKI, Lubis, membantah bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh masalah keuangan daerah. Ia menegaskan bahwa proses pencairan masih terkendala persoalan administratif. “Kami sedang mengupayakan percepatan. Ini hanya kendala teknis, mohon bersabar,” kata Lubis dengan nada gemetar.minggu (02/02) pada media .
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian kapan tunjangan guru SD di OKI akan dibayarkan. Para guru berharap Pemkab segera mengambil langkah konkret agar hak mereka tidak terus tertunda.( Mas Tris)