Sintang,transkapuas.com - Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tumbuhan gulma di wilayah perairan yang hidup terapung pada air yang dalam. Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan.
Begitu halnya yang terjadi di Sungai ketungau telah terisi penuh tanaman eceng gondok sesuai dengan foto dan video kiriman dari warga di grup WhatsApp, Jumat (2/8/2024).
Melihat situasi dan kondisi yang terjadi tersebut serta sangat membahayakan keselamatan bagi kelancaran transportasi di sungai,awak media online dari www.transkapuas.com langsung menghubungi pihak desa yang berada di wilayah Kecamatan Ketungau Hilir.
Saat dihubungi melalui WhatsApp Kepala Desa Kenuak Kecamatan Ketungau Hilir Kabupaten Sintang, Gatot Wijardi membenarkan kalau sungai ketungau saat ini di penuhi oleh tanaman eceng gondok. Menurut Gatot Wijardi tanaman eceng gondok tersebut kiriman dari PT. Buana Hijau Abadi (BHA).
"Betul pak, kiriman dari PT BHA pak", tulisnya singkat.
Gatot Wijardi yang juga Kepala Desa Kenuak akan melakukan komunikasi ke desa-desa yang terdampak tanaman eceng gondok yang memenuhi sungai ketungau tersebut termasuk dengan pihak Kecamatan.
"Kita akan berkomunikasi dulu ke desa-desa terdampak dengan pak camat Ketungau Hilir juga bagaimana tindak lanjut masalah ini pak", tambah Kades.
Eceng Gondok bukan hanya menghambat fungsi sungai sebagai saluran air, tetapi juga mengganggu kelancaran aliran sungai itu sendiri. Selain dampak tersebut kehadiran eceng gondok juga merusak tampilan estetika sungai, karena tanaman eceng gondok ini sudah menutupi hampir seluruh permukaan di sepanjang sungai Ketungau.
Hingga berita ini disiarkan,belum ada konfirmasi dari pihak Perusahaan Buana Hijau Abadi (PT. BHA).
(Ed/K. Robenson)