 |
| Keterangan foto ; Antoni Ketua LSM LAI ( lembaga advokasi Indonesia) |
OKI, transkapuas.com - Program ketahanan pangan yang didanai oleh dana desa tahun anggaran 2023 di Desa Tulung Selapan Timur, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI, disorot karena dugaan fiktif. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) untuk tahun anggaran 2023 tahap 1.
Desa Tulung Selapan Timur atau di kenal masyarakat Dusun Tanjung kodok ,menerima bantuan dari dana desa sebesar Rp. 183 juta , untuk peningkatan taraf hidup masyarakat Tulung selapan timur dengan berupa kegiatan membuat alat produksi dan peternakan, kandang dan lain sebagainya.
Warga setempat mengecam penggunaan dana desa yang diduga tidak untuk kepentingan masyarakat, melainkan lebih untuk kepentingan pribadi. Seorang warga desa yang identitasnya dirahasiakan, berinisial UK, mengungkapkan bahwa dana desa seharusnya difokuskan pada kegiatan penyaluran untuk kebutuhan masyarakat yang membutuhkan.
"Dana desa seharusnya difokuskan pada kegiatan penyaluran untuk kebutuhan masyarakat yang membutuhkan," ungkap UK.
Antoni dari Lembaga Advokasi Indonesia (LAI) Sumatera Selatan menyatakan keprihatinannya atas dugaan korupsi yang dilakukan oleh oknum kepala desa Tulung Selapan Timur terkait penggunaan dana desa.
"Kesiapan lembaga untuk mengawal kasus ini dan memastikan penegakan hukum sesuai peraturan yang berlaku," tegas Anton.
Kehadiran Edo Fetra, kepala desa Tulung Selapan Timur, menjadi sorotan saat tidak dapat dihubungi dan dikonfirmasi terkait dugaan tersebut. Kondisi rumahnya yang terkunci menambah misteri terkait kasus ini. Keberlanjutan investigasi terkait dugaan korupsi dana desa ini menjadi penting untuk menegakkan keadilan dan transparansi dalam pemanfaatan dana desa untuk kepentingan seluruh warga desa.(mas Tris)
