JAKARTA, transkapuas.com -Berbagi angpao tiap Imlek,merupakan bagian dari tali kasih yg sudah menjadi bagian dari para leluhur dan turun-menurun dilakukan oleh keluarga Akim Oei atau biasa akrab disapa Ci Akim. Bukan hanya dicontohkan ibu-bapaknya, tapi juga sudah dilakukan oleh kakek-neneknya. Tradisi berbagi tersebut sudah mendarah-daging dalam kehidupannya, bahkan hingga ia sudah bercucu.
Niat untuk berbagi rezeki tiap Perayaan Imlek, menjadi salah satu motivasi baginya dalam menjalankan bisnis. Semakin sukses bisnis, tentu semakin banyak pula angpao yang bisa dibagikan, serta semakin banyak pihak yang menerima angpao.
Seperti yang dilakukan pada hari Sabtu , 10 Februari 2024 Ci Akim merayakan Imlek di rumahnya yang asri dikawasan Bekasi, Jawa Barat. Keluarga, kerabat, sahabat, teman, dan para undangan lainnya memenuhi rumah megah Ci Akim.
Dengan penuh suka cita, Ci Akim membagikan angpao ke tiap tamu yang hadir. Penerima angpao tentu saja menyambutnya dengan senyum sumringah. “Semua ini merupakan bagian dari rasa syukur saya, tiap Imlek. Saya percaya, tradisi berbagi rezeki yang diturunkan ibu-bapak saya, berperan besar bagi kelancaran bisnis yang saya jalankan,” ungkap Ci Akim dengan rendah hati
Imlek menjadi momen suka cita, keberkahan dan berbagi kebahagiaan. Tak hanya berbagi angpao, beragam menu sajian makanan dan minuman pun tersedia untuk dinikmati pengunjung yang hadir di acara open house imlek yang digelar Ci Akim. Bahkan Ci Akim pun larut dalam kegembiraan dengan ikut bernyanyi di panggung hiburan yang khusus disediakan guna menyemarakan suasana imlek yang penuh keberkahan. Tak hanya Ci Akim yang menebar kebahagiaan, beberapa artis dan penyanyi seperti Vonny Sumlang,Tessa Kaunang dan yang lain turut hadir ikut bernyanyi dan menari hingga turut menyemarakan kemeriahan suasana Imlek di kediaman Ci Akim.
Siapa sesungguhnya Ci Akim? Ia adalah sosok perempuan pekerja keras, yang tanpa sengaja masuk ke bisnis besi tua. Ia memulai bisnis tersebut benar-benar dari posisi tanpa tahu sama sekali tentang usaha besi tua. Pada awalnya, Ci Akim adalah pelaku usaha kuliner, spesialis nasi liwet khas Solo, Jawa Tengah.
Pada tahun 2007, seorang pelanggan kulinernya minta Ci Akim menawarkan produk aluminium ke suatu perusahaan. Sesuatu yang sangat jauh berbeda dengan bidang kuliner yang ditekuninya. Ci Akim menyambut kesempatan tersebut sebagai peluang. Orang yang ditemui Ci Akim di perusahaan tersebut, menolak tawarannya.
Akim Oei / Ci Akim
Ci Akim berkali-kali merevisi proposal penawaran, tapi yang bersangkutan selalu menolak, dengan alasan proposal itu tidak fisibel. Tertutup kah peluang? Tidak. Ternyata, kegigihan Ci Akim, justru mendatangkan peluang baru. Pihak yang “selalu menolak” itu, kemudian berbalik menawarkan peluang baru kepada Ci Akim.
Singkat cerita, Ci Akim diminta untuk menawar besi tua milik seseorang di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, rupanya peluang itu mengantarkan Ci Akim ke satu situasi di luar dugaannya. Ia harus menghadapi orang Jepang yang ada di Dawuan, yang ternyata memiliki banyak besi tua.
Dalam bisnis perbesian, besi tua kerap disebut Scrab. Kegigihan Ci Akim kembali diuji dan kali ini ia berhasil. Momen tersebut menjadi titik terang bagi perjalanan bisnis Ci Akim. “Itu pertama kali saya main besi, dan bisa ngangkat 3000 ton. Bos saya kaget dengan hasil kerja saya, saya pun tidak menyangka, berkat keberhasilan tersebut, saya dikasih mobil,” ungkap Ci Akim, bangga.
Bos yang dimaksud Ci Akim adalah pihak yang “selalu menolak” proposalnya sebelumnya. Akhirnya, Ci Akim mendirikan perusahaan sendiri, yang fokus sebagai supplier Scrab. Dalam hal ini, ia menjadi CEO PT. Asri Jaya Mandiri (AJM), yang berkantor di kawasan Narogong, Bekasi Selatan.
Dalam konteks berbagi rezeki tiap Perayaan Imlek, rasa syukur atas keberhasilan bisnis itulah yang melandasi Ci Akim ikhlas membagi-bagikan angpao. Ia yakin, di balik tiap kesulitan, pasti ada peluang yang menjanjikan.
(Azis)