FOTO: Kepala Sub Divisi Regional Perum Bulog Sintang Sabarani |
Sintang, transkapuas.com - Kepala Sub Divisi Regional Perum Bulog Sintang Sabarani turut mendampingi Wakil Bupati Sintang Melkianus saat meninjau pelaksanaan Operasi Pasar di dua lokasi yakni Pasar Masuka dan Pasar Raya Sintang pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Kepada wartawan, Kepala Sub Divisi Regional Perum Bulog Sintang Sabarani menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan 100 ton beras untuk penanganan bencana di Kabupaten Sintang.
“Stok beras yang ada di gudang kami, 1.100 ton beras medium. Stok beras aman hingga akhir tahun 2022. Itu termasuk beras cadangan kalau ada bencana, kami siapkan 200 ton beras yang terdiri dari 100 ton untuk Kabupaten Sintang dan 100 ton untuk Kabupaten Melawi. Kapan pun kami siap keluarkan kalau terjadi bencana” terang Sabarani.
“Stok beras yang ada bisa bertahan sampai Februari 2023 nanti. Kami menghitungnya, 200 ton ini beras cadangan pemerintah yang hanya digunakan untuk keadaan darurat bencana banjir dan kebakaran. Dengan demikian, masih ada 900 ton yang dijadikan cadangan untuk dijual dengan tujuan menstabilkan harga beras di pasaran” beber Sabarani.
Kepala Sub Divisi Regional Perum Bulog Sintang Sabarani menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Kalimantan Barat untuk mengadakan kegiatan operasi pasar khusus beras di dua titik di Kota Sintang ini.
“Masing-masing titik ada 2 ton sehingga totalnya 4 ton. Namun habisnya cepat benar, hanya sekitar 2 jam selesai. Jenis komoditas yang kita jadikan barang pada operasi pasar pun sesuai dengan permintaan Pemprov Kalbar yakni beras dan ini sesuai harapan masyarakat” terang Sabarani.
“Ke depan, kita siapkan 10 ton, gula 2 ton dan minyak goreng 2 ton untuk satu titik. Artinya kalau dua titik lokasi operasi pasar, maka nanti akan ada 20 ton beras, 4 ton gula dan 4 ton minyak goreng” terang Sabarani.
“Untuk operasi pasar ini hanya totalnya 4 ton beras saja, jadi sangat cepat habis. Operasi pasar ini khusus beras saja sesuai arahan Pemprov Kalbar. Soal jadwal berikutnya, kami masih menunggu perintah Disperindagkop Provinsi Kalbar. Karena kami sifatnya hanya menjalankan perintah saja” tambah Sarbani.
Reporter:K.Robenson